Tahap-tahap dalam Manajemen Risiko :
1. Identifikasi
risiko
Identifikasi risiko adalah kegiatan
mengidentifikasi semua risiko usaha yang dihadapi, baik risiko yang bersifat
spekulatif maupun risiko yang sifatnya murni. Identifikasi risiko dilakukan
untuk mengidentifikasi risiko-risiko apa saja yang dihadapi oleh suatu organisasi.
Segala informasi yang berkenaan dengan usaha dikumpulkan kemudian dianalisis,
bagian-bagian mana yang sekiranya akan muncul sebagai penyebab kemungkinan
terjadinya suatu kerugian.
Pada tahap ini pihak manajemen
perusahaan melakukan tindakan berupa mengidentifikasi setiap bentuk risiko yang
dialami perusahaan.
2. Mengidentifikasi
bentuk-bentuk risiko
Pada tahap ini diharapkan pihak
manajemen perusahaan telah mampu menemukan bentuk dan format risiko yang
dimaksud.
3. Menempatkan
ukuran-ukuran risiko
Pada tahap ini pihak manajemen
perusahaan sudah menempatkan ukuran atau skala yang dipakai, termasuk rancangan
model metodologi penelitian yang akan digunakan.
4. Menempatkan
alternatif-alternatif
Pada tahap ini pihak manajemen
perusahaan telah melakukan pengolahan data.
5. Menganalisis
setiap alternatif
Pada tahap ini dimana setiap
alternatif yang ada selanjutnya dianalisis dan dikemukakan berbagai sudut
pandang serta efek-efek yang mungkin timbul.
6. Memutuskan
satu alternatif
Pada tahap ini setelah berbagai
alternatif dipaparkan dan dijelaskan baik dalam bentuk lisan dan tulisan oleh
para manajemen perusahaan maka diharapkan pihak manajer perusahaan sudah
memiliki pemahaman secara khusus dan mendalam.
7. Melaksanakan
alternatif yang dipilih
Pada tahap ini setelah alternatif
dipilih dan ditegaskan serta dibentuk tim untuk melaksanakan ini, maka artinya
manajer perusahaan sudah mengeluarkan surat keputusan (SK) yang dilengkapi
dengan rincian biaya.
8. Mengontrol
alternatif yang dipilih tersebut
Pada tahap ini alternatif yang
dipilih telah dilaksanakan dan pihak tim manajemen beserta para manajer
perusahaan.
9. Mengevaluasi
jalannya alternatif yang dipilih
Evaluasi dan pengukuran risiko
adalah kegiatan untuk menilai bagian-bagian yang diperkirakan akan menjadi
penyebab terjadinya suatu kerugian. Tujuan evaluasi risiko adalah untuk
memahami karakteristik risiko dengan lebih baik. Jika kita memperoleh pemahaman
yang lebih baik, maka risiko akan lebih mudah dikendalikan. Evaluasi yang lebih
sistematis dilakukan untuk ‘mengukur’ risiko tersebut.
Pada tahap ini setelah alternatif
dilaksanakan dan kontrol dilakukan maka selanjutnya pihak tim manajemen secara
sistematis melaporkan kepada pihak manajer perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar