Kamis, 17 Desember 2015

Pentingnya Sistem Informasi Manajemen



Di zaman yang semakin modern ini. Kita di tuntut untuk bisa mencari informasi yang tepat, cepat, dan akurat. Namun sebelumnya, kita harus dibekali pengetahuan yang cukup dan mampu terhadap sistem informasi. Jika tidak, kita akan tertinggal, kurang update dari kemajuan teknologi. Teknologi komputer hadir membawa kemudahan bagi masyarakat untuk melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. 

Sistem Informasi Manajemen adalah jaringan prosedur pengolahan data yang dikembangkan dalam suatu organisasi dan disahkan bila diperlukan untuk memberikan data kepada manajemen untuk dasar pengambilan keputusan. Dari pengertian tersebut, kita dapat mengetahui manfaat mempelajari sistem informasi manajemen. Dengan mempelajari sistem informasi manajemen kita dapat menyimpan data, mengorganisasi, mengolah data, menginput data, dan melakukan pengambilan data.


Sistem informasi manajemen mempunyai peranan yang sangat penting bagi pendidikan, kependudukan, perusahaan, dan apapun yang berhubungan dengan data. Misalnya, pada suatu perusahaan yang memutuskan untuk mengubah seluruh datanya menjadi basis data dengan membuat web, sehingga memungkinkan perusahaan berbagi informasi dengan rekan bisnis dan pelanggannnya. SIM juga mempunyai peran yang penting bagi mahasiswa yang mengambil mata kuliah, kelas, dan dosen. Lalu, akan ada data-data absensi, mata kuliah, nilai, jadwal perkuliahan, SKS, KHS, jadwal ujian, dan data pembayaran, selain itu juga memudahkan mahasiwa untuk mengisi KRS dan melihat nilai IPK  masing-masing mahasiswa.

Di dalam perusahaan, SIM memiliki peran untuk menginput data-data perusahaan, karyawan dan data penting lainya. Sehingga mempermudah manajer untuk mengelola data-datanya jadi tidak membuang-buang waktu serta data yang dihasilkan akurat. sehingga memudahkan manajer  untuk menyampaikan informasi kepada atasan.

Beberapa kegunaan atau fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:
  1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
  2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
  3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
  4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
  5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
  6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.
  7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
  8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
  9. Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.
  10. Sistem Informasi Manajemen untuk Pendukung Pengambilan Keputusan.
    Sebuah sistem keputusan, yaitu model dari sistem dengan mana keputusan diambil, dapat tertutup atau terbuka. Sebuah sistem keputusan tertutup menganggap bahwa keputusan dipisah dari masukkan yang tidak diketahui dari lingkungan. Dalam sistem ini pengambil keputusan dianggap mengetahui semua perangkat alternatif dan semua akibat atau hasilnya masing-masing.
  11. Sistem Informasi Manajemen Berdasarkan Kegiatan Manajemen.
  1. Sistem Informasi Untuk Pengendalian Operasional. Pengendalian operasional adalah proses pemantapan agar kegiatan operasional dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian operasional menggunakan prosedur dan aturan keputusan yang sudah ditentukan lebih dahulu. Sebagian besar keputusan bisa diprogramkan.
  2. Sistem Informasi Untuk Pengendalian Manajemen. Informasi pengendalian manajemen diperlukan oleh manajer departemen untuk mengukur pekerjaan, memutuskan tindakan pengendalian, merumuskan aturan keputusan baru untuk diterapkan personalia operasional, dna mengalokasi sumber daya.
  1. Sistem Informasi Untuk Perencanaan Strategis. Tujuan perencanaan strategis adalah untuk mengembangkan strategi dimana suatu organisasi akan mampu mencapai tujuannya. Horison waktu untuk perencanaan strategis cenderung lama, sehingga perubahan mendasar dalam organisasi bisa diadakan.
  2. Sistem Informasi Manajemen Berdasarkan Fungsi Organisasi. Sistem informasi manajemen dapat dianggap sebagai suatu federasi subsistem yang didasarkan atas fungsi yang dilaksanakan dalam suatu organisasi. Masing-masing subsistem membutuhkan aplikasi-aplikasi yntuk membentuk semua proses informasi yang berhubungan dengan fungsinya, walaupun akan menyangkut database, model base dan beberapa program komputer yang biasa untuk setiap subsistem fungsional. Dalam masing-masing subsistem fungsional, terdapat aplikasi untuk proses transaksi, pengendalian operasional, pengendalian manajemen, dan perencanaan strategis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar